BlitarDaerah

Pilkada Blitar 2024, Rahmat Santoso Sosok Penting yang Masuk Pusaran Politik Bakal Calon, Suasana Kian Memanas

×

Pilkada Blitar 2024, Rahmat Santoso Sosok Penting yang Masuk Pusaran Politik Bakal Calon, Suasana Kian Memanas

Share this article

 

Pilkada Blitar 2024, Rahmat Santoso Sosok Penting yang Masuk Pusaran Politik Bakal Calon, Suasana Kian Memanas

BECKER.BIZ.ID – Pilkada Blitar kini mulai menyedot perhatian publik dan kian memanas. Pasalnya, banyak tokoh penting yang digadang-gadangkan akal ikut bertarung memperebutkan kursi menjadi orang nomor satu di di Bumi Penataran ini. 
Rahmad Santoso menyatakan siap maju. Namun, untuk maju sebagai bacalon Bupati Blitar pada Pilkada 2024, Rahmat masih menunggu  restu dari dua tokoh besar Indonesia yaitu Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, dan Gus Saladin dari Pondok PETA Tulungagung.
Rahmat Santoso, dalam sebuah acara pengajian di Markas Sabilu Taubah pada 6 Mei 2024, mengungkapkan niatnya untuk maju di depan para jamaah. Ia menyatakan bahwa langkah ini adalah bagian dari perjalanan spiritualnya yang lebih besar. Rahmat menunggu “lampu hijau” dari tokoh-tokoh yang dianggapnya sebagai penentu langkah politiknya.
Rahmat menegaskan bahwa keputusannya untuk maju bergantung pada restu dan petunjuk dari para sesepuh politik yang selama ini menjadi mentornya. Ia mengungkapkan bahwa politik baginya bukan hanya tentang memenangkan pemilihan, tetapi juga memperjuangkan nilai-nilai yang benar dan menghormati ajaran yang telah diterima dari para guru politiknya.
Dukungan dari Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, bukanlah semata-mata formalitas, melainkan penghargaan atas petunjuk politik yang telah diterimanya. Rahmat menggambarkan hubungannya dengan Zulkifli Hasan sebagai hubungan guru dan murid yang diakui, dihargai, dan patuh.
Rahmat juga menanti restu dari Gus Saladin, tokoh penting di Pondok PETA Tulungagung. Ia mengakui bahwa restu dan dukungan dari Gus Saladin tidak hanya menandakan persetujuan politik semata, tetapi juga mengakui hubungan guru dan murid dalam konteks spiritual dan moral.
Meskipun demikian, Rahmat meyakinkan bahwa kesiapannya untuk maju bukanlah semata-mata untuk kepentingan pribadi. Ia menyadari pentingnya dukungan dari berbagai partai politik sebagai modal politik yang diperlukan dalam perjalanan menuju kursi Bupati Blitar.
Namun, jika langkahnya untuk maju sebagai calon Bupati Blitar tidak membuahkan hasil, Rahmat telah menegaskan bahwa ia akan kembali ke jalur praktisi hukum. “Bagi saya politik bukanlah segalanya, tetapi panggilan untuk berjuang demi kebaikan bersama, dan sebuah jabatan adalah amanah yang sudah ditakdirkan Allah SWT,”ungkapnya.(san/tim)